Semua Tentang Modul Pembelajaran



Kali ini saya akan mengulas tentang pengertian modul, tujuan modul, karakteristik modul, rancangan modul serta manfaat modul. Tidak usah panjang lebar, langsung saja.

Pengertian modul

Modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas (S. Nasution, 2003 : 204). Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. 

Tujuan modul

Modul sebagai bahan ajar bertujuan :
  1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (tanya jawab).
  2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik bagi peserta didik maupun dosen/instruktur.
  3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi dalam proses belajar mengajar (PBM), seperti :
  4. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar peserta didik. 
  5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungannya dan sumber belajar lainnya.
  6. Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
  7. Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya (self assesment).

Karakteristik modul

Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik modul sebagai berikut :

1. Self Instructional

Melalui modul tersebut seseorang atau peserta didik mampu belajar sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Hal ini sesuai dengan tujuan modul adalah agar peserta didik mampu belajar mandiri.
Untuk memenuhi karakter self instructional, maka modul harus :
  • Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara.
  • Terdapat materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang spesifik sehingga memudahkan peserta didik belajar secara tuntas.
  • Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran.
  • Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan peserta didik memberikan respon dan mengukur penguasaannya.
  • Kontekstual yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan nyata peserta didik.
  • Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
  • Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
  • Terdapat instrumen penilaian/assesment, yang memungkinkan peserta didik melakukan “self assesment”.
  • Terdapat instrumen yang dapat digunakan menetapkan tingkat penguasaan materi untuk menetapkan kegiatan belajar selanjutnya.
  • Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung materi pembelajaran yang dimaksud.

2. Self Contained

Yang dimaksud dengan self contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu kompetensi/subkompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi/subkompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.

3. Stand Alone

Stand alone atau berdiri sendiri yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain modul yang digunakan tersebut, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan modul yang berdiri sendiri.

4. Adaptif

Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai tempat. Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dan perangkat lunaknya dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu. 

5. User Friendly

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah“user friendly”  atau bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

Rancangan modul

Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi dan peranannya dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa elemen seperti : format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsisten.

a. Format
  • Menggunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proposional. Penggunaan kolom tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk dan ukuran kertas yang digunakan. Jika menggunakan kolom multi, hendaknya jarak dan perbandingan antar kolom secara proposional.
  • Menggunakan format kertas (vertikal atau horizontal) yang tepat. Penggunaan format kertas secara vertikal atau horizontal harus memperhatikan tata letak dan format pengetikan.
  • Mengguunakan tanda-tanda (icon) yang mudah ditangkap yang bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap penting atau khusus. Tanda dapat berupa gambar, cetak tebal, cetak miring atau lainnya.

b. Organisasi
  • Menampilkan peta/bagan yang menggambarkan cakupan materi yang akan dibahas dalam modul.
  • Mengorganisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang sistematis sehingga memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran.
  • Menyusun dan menempatkan naskah, gambar dan ilustrasi sedemikian rupa sehingga informasi mudah dimengerti oleh peserta didik.
  • Mengorganisasikan antar bab, antar unit dan antar  paragrap dengan susunan dan alur yang memudahkan peserta didik memahaminya.
  • Mengorganisasikan antara judul, subjudul dan uraian yang mudah diikuti oleh peserta didik.

c. Daya Tarik
Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti:
  • Bagian sampul (cover) depan dengan mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang serasi.
  • Bagian isi modul dengan menempatkan rangsangan- rangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf tebal, miring, garis bawah atau warna.
  • Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.

d. Bentuk dan Ukuran Huruf
  • Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai dengan karakteristik umum peserta didik.
  • Menggunakan perbandingan huruf yang proposional antara judul, subjudul dan isi naskah.
  • Menghindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks, karena dapat membuat proses membaca menjadi sulit.

e. Ruang (spasi kosong)
Menggunakan spasi kosong atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar untuk menambah kontras penampilan modul. Spasi kosong dapat berfungsi untuk menambahkan catatan penting dan memberikan kesempatan jeda kepada peserta didik. Gunakan dan tempatkan spasi kosong tersebut secara proposional.
Penempatan ruang kosong dapat dilakukan di beberapa tempat seperti :
  • Ruangan sekitar judul bab dan subbab.
  • Batas tepi (margin), batas tepi yang luas memaksa perhatian peserta didik untuk masuk ketengah-tengah halaman.
  • Spasi antar kolom, semakin lebar kolomnya semakin luas spasi diantaranya.
  • Pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf kapital.
  • Pergantian antar bab atau bagian.

f. Konsistensi
Menggunakan ukuran dan jenis huruf, jarak spasi, format, marginalisasi dan tata letak secara konsisten.

Manfaat modul

a. Manfaat modul bagi peserta didik
  1. Modul memberikan balikan (feedback) yang banyak dan langsung. Sehingga, peserta didik dapat mengetahui taraf ketuntasan hasil belajarnya. Karena dalam modul peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi kemampuannya secara mandiri.
  2. Modul disusun dengan menggunakan kaidah self instructional sehingga rumusan tujuan pembelajaran jelas, spesifik dan dapat dicapai oleh peserta didik. Adanya tujuan pembelajaran yang jelas, usaha peserta didik lebih terarah untuk mencapai kompetensi atau kemampuan yang diajarkan dengan mudah dan langsung.
  3. Modul dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Karena modul disusun dalam bentuk unit-unit kecil dan materi dalam modul disusun menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik (user friendly) sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi secara tuntas dan cepat.
  4. Modul dapat digunakan sesuai dengan perbedaan peserta didik antara lain mengenai kecepatan belajar, cara belajar, dan bahan pelajaran. Karena untuk mencapai kompetensi atau pengetahuan tertentu yang ingin dikuasai, peserta didik dapat memilih modul-modul yang disediakan.

b. Manfaat modul bagi dosen atau instruktur
  1. Memberikan kepuasan bagi dosen karena dengan adanya modul tingkat keberhasilan peserta didik menjadi naik. Karena kompetensi atau pengetahuan yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik sudah terarah dan jelas.
  2. Memberikan kesempatan bagi dosen dalam memberikan bantuan individual kepada setiap peserta didik tanpa mengganggu kelas. Karena dengan adanya modul, dosen tidak harus menjelaskan semua materi dalam modul, melainkan hanya menjelaskan materi yang perlu-perlu saja.
  3. Meringkas materi pengajaran yang diberikan. Karena modul disusun dalam bentuk unit-unit kecil sehingga dosen dapat membatasi materi yang diberikan agar tidak meluas dan dapat dicapai oleh peserta didik dengan mudah. 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel