Meningkatkan Kualitas Ibadah melalui Renovasi Fasilitas Tempat Wudhu di Mushola Al Muhsinin, Dukungan Politeknik Negeri Malang
Kualitas ibadah tidak hanya ditentukan oleh niat dan ritual yang dijalankan, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kenyamanan dan kebersihan lingkungan ibadah. Sebagai salah satu aspek penting, fasilitas tempat wudhu menjadi kunci dalam menunjang kekhusyukan serta kenyamanan jamaah. Menyadari hal ini, tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengambil inisiatif penelitian dan renovasi tempat wudhu di Mushola Al Muhsinin, Perum Grand Kencana, Mendalanwangi, Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan yang didanai melalui dana DIPA Polinema 2025 ini merupakan wujud nyata penerapan tridharma perguruan tinggi dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas ibadah masyarakat.
Langkah awal program adalah melakukan evaluasi mendalam kondisi fasilitas tempat wudhu eksisting. Tim pelaksana melakukan survei fisik ruang, analisis sistem drainase, serta pengamatan kebersihan area. Pada saat yang sama, dilakukan wawancara dengan jamaah dari berbagai usia dan latar belakang untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kendala yang dialami. Evaluasi tersebut mengidentifikasi masalah signifikan, seperti ruang wudhu yang menyatu antara jamaah laki-laki dan perempuan sehingga menyulitkan mobilisasi jamaah. Sistem drainase yang kurang efektif menyebabkan air menggenang, berpotensi menimbulkan permukaan licin dan membahayakan keselamatan. Semua temuan ini menjadi dasar yang kuat untuk menyusun perencanaan renovasi yang terarah dan berdampak.
Desain Renovasi yang Inklusif dan Ramah Pengguna
Berdasarkan data evaluasi, tim perencana bersama ahli konstruksi merancang renovasi yang mengutamakan penataan ruang wudhu dan kenyamanan jamaah. Salah satu aspek penting adalah memisahkan ruang tempat wudhu bagi jamaah laki-laki dan perempuan. Kebijakan ini mengedepankan privasi dan sesuai norma agama, sehingga jamaah dapat berwudhu dengan lebih tenang dan tertib. Kedua ruang tersebut didesain agar ramah bagi jamaah lansia dan akses mudah menuju ruang wudhu.
Selain itu, sistem drainase dirancang ulang agar air mengalir lancar dan tidak menggenang, meningkatkan kebersihan dan mengurangi risiko kecelakaan. Material bangunan dipilih yang tahan lama, mudah dibersihkan, dan ramah lingkungan, sehingga perawatan fasilitas dapat dilakukan dengan mudah dan biaya efektif. Penyusunan anggaran berjalan transparan dengan melibatkan pengurus mushola serta perwakilan jamaah agar desain dan biaya dapat diterima secara bersama.
Pelaksanaan Renovasi Bertahap dengan Pengawasan
Renovasi tempat wudhu dilakukan secara bertahap selama beberapa bulan, melibatkan tenaga di bidang konstruksi. Penguatan struktur bangunan mendahului pengembangan ruang wudhu baru agar aman dan tahan lama. Pemasangan kembali sistem drainase yang makin efisien dilakukan untuk memastikan saluran air sempurna. Penataan akses dengan pencahayaan memadai membantu jamaah yang berkebutuhan khusus menggunakan ruang wudhu dengan mudah.
Sosialisasi, Edukasi, dan Partisipasi Jamaah
Tidak hanya berhenti pada perbaikan fisik, tim juga mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi jamaah untuk menggunakan fasilitas baru dengan baik. Berbagai media digunakan, mulai dari pertemuan langsung, brosur, spanduk, untuk menjangkau seluruh lapisan jamaah. Kegiatan gotong royong rutin digalakkan untuk membersihkan dan merawat fasilitas bersama, membangun rasa kepemilikan serta solidaritas sosial antar jamaah. Partisipasi aktif jamaah, termasuk dari kalangan muda, menjadi modal penting menjaga keberlanjutan kebersihan dan kenyamanan mushola.
Monitoring Berkelanjutan dan Dampak Positif Program
Setelah renovasi dan sosialisasi, dilakukan monitoring dan evaluasi berkala guna mengukur kepuasan jamaah dan efektivitas pemeliharaan. Hasil monitoring menunjukkan peningkatan signifikan dalam kebersihan, kenyamanan, dan aksesibilitas ruang wudhu. Program ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik, tetapi turut memperkuat ikatan sosial serta meningkatkan kesadaran jamaah akan pentingnya memelihara lingkungan ibadah.
Dampak program sangat terasa dalam kualitas ibadah yang lebih baik dan suasana mushola yang ramah bagi semua kalangan. Mushola Al Muhsinin kini tidak sekadar menjadi tempat ibadah, melainkan juga simbol keharmonisan dan kerja sama komunitas. Kesuksesan ini membuktikan sinergi antara institusi pendidikan dan masyarakat mampu menciptakan perubahan positif berkelanjutan.